Lebih dari itu, postur juga dapat mencerminkan dan memengaruhi kondisi emosional seseorang. Dalam ilmu psikologi dan neurosains, hubungan antara tubuh dan pikiran dikenal sebagai hubungan psikosomatik, dan postur merupakan salah satu bentuk komunikasi non-verbal yang paling kuat dalam mencerminkan suasana hati. Artikel berikut akan membahas tentang Kaitan antara postur tubuh dan emosi
Bagaimana Emosi Mempengaruhi Postur Tubuh
Ketika seseorang merasa sedih, cemas, atau putus asa, tubuh cenderung menunjukkan tanda-tanda yang khas. Postur semacam ini tidak hanya menunjukkan keadaan emosional yang negatif, tetapi juga bisa memperkuat perasaan tersebut.
Sebaliknya, saat merasa bahagia atau percaya diri, seseorang cenderung berdiri tegak, bahu terbuka, kepala terangkat, dan dada membusung. Posisi tubuh yang terbuka ini sering diasosiasikan dengan energi positif dan kesejahteraan psikologis. Hal ini menunjukkan bahwa emosi dapat mengarahkan bagaimana tubuh menyesuaikan diri dalam ruang.
Bagaimana Postur Tubuh Mempengaruhi Emosi
Menariknya, tidak hanya emosi yang memengaruhi postur, tetapi postur juga dapat memengaruhi emosi. Hal ini dikenal dengan istilah “embodied cognition” atau cara tubuh memengaruhi pikiran. Studi telah menunjukkan bahwa dengan memperbaiki postur tubuh, seseorang bisa mengalami perubahan suasana hati yang signifikan.
Misalnya, penelitian dari Harvard University menunjukkan bahwa posisi tubuh yang terbuka dan percaya diri (dikenal sebagai power pose) selama beberapa menit dapat meningkatkan hormon testosteron (yang berkaitan dengan rasa percaya diri) dan menurunkan kortisol (hormon stres). Meski studi ini kemudian mendapat beberapa koreksi dalam validitasnya, gagasan bahwa tubuh dan pikiran saling memengaruhi tetap banyak didukung oleh penelitian lain.
Postur dan Kesehatan Mental
Orang dengan gangguan kecemasan atau depresi seringkali memiliki postur tubuh yang tertutup. Postur membungkuk dapat membatasi pernapasan, menurunkan kadar oksigen ke otak, dan menciptakan rasa lelah atau lesu yang memperkuat gejala emosional negatif.
Beberapa terapi modern mulai memanfaatkan aspek ini. Dalam pendekatan somatik, klien diajak untuk lebih sadar terhadap tubuhnya, termasuk bagaimana postur dan gerakan dapat menciptakan atau melepaskan ketegangan emosional. Terapi ini menunjukkan bahwa memperbaiki posisi tubuh bisa membantu proses penyembuhan dari gangguan psikologis.
Postur dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering tidak sadar akan postur tubuh. Duduk terlalu lama dengan posisi membungkuk di depan komputer, berjalan dengan pandangan tertunduk, atau berdiri dengan bahu mengerut bisa menjadi kebiasaan yang tanpa disadari memengaruhi suasana hati.
Mulai menyadari dan mengoreksi postur tubuh bisa menjadi langkah awal dalam meningkatkan keseimbangan emosi. Mengambil waktu sejenak untuk duduk atau berdiri tegak, menarik napas dalam, dan membuka bahu bisa menciptakan perasaan lebih tenang, fokus, dan percaya diri.
Latihan Postur dan Emosi
Beberapa latihan sederhana yang bisa membantu memperbaiki postur dan mendukung kesehatan emosional antara lain:
-
Peregangan dada dan bahu untuk membuka postur tubuh.
-
Latihan pernapasan diafragma untuk membantu tubuh dan pikiran lebih relaks.
-
Latihan kekuatan inti tubuh (core exercises) untuk menopang postur tegak.
-
Berjalan dengan kesadaran penuh sambil menjaga tubuh tetap seimbang dan tegak.
Latihan ini tidak hanya memperbaiki penampilan fisik tetapi juga menstimulasi perasaan tenang dan percaya diri dari dalam.
Kesimpulan
Postur tubuh dan emosi memiliki hubungan yang erat dan saling memengaruhi. Ketika tubuh menunjukkan ketegangan atau kelonggaran, pikiran akan menyesuaikan. Demikian juga, ketika pikiran dipenuhi dengan emosi tertentu, tubuh merespons dalam bentuk postur tertentu. Menjaga postur tubuh yang baik bukan sekadar untuk alasan fisik, tetapi juga langkah penting dalam menjaga kesehatan mental dan emosional secara menyeluruh. Dengan memperbaiki postur, kita tidak hanya memperbaiki tampilan, tetapi juga suasana hati dan kualitas hidup secara keseluruhan.